Selasa, 16 Juni 2015

Cloud Computing


Definisi          
            Pada sistem komputasi tradisional, dokumen yang telah kita buat hanya dapat tersimpan di dalam komputer kita sendiri. Dokumen tersebut dapat diakses di dalam jaringan pribadi kita, namun tidak dapat diakses di luar jaringan kita. Cloud computing adalah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet dimana suatu sumber daya, software, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan. Cloud computing menyediakan sumber daya dan kapabilitas dari teknologi informasi (seperti aplikasi, penyimpanan, komunikasi, dan sebagainya) melalui jasa yang ditawarkan oleh CSP (Cloud Service Provider). Contoh dari CSP yang ada saat ini, misalnya Google dengan layanan-layanan berbasis cloud-nya seperti Google Docs ataupun Google Spreadsheet. Ada pula cloud computing untuk keperluan non-publik, yakni Amazon EC2, dimana amazon menyediakan komputer induk dan kita bisa mengirim dan menggunakan sistem virtual dan menggunakannya dalam jangka waktu dan biaya sewa tertentu.
Terdapat banyak definisi mengenai komputasi awan yang dirumuskan oleh para ahli, salah satunya dikemukakan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST), bahwa cloud computing adalah:
model for enabling convenient, on-demand network access to a shared pool of configurabe computing resources (such as networks, servers, storage, applications and services) that can be rapidly provisioned and released with minimal management effort or service provider interaction.
Sederhananya, sebuah awan atau cloud dapat diumpamakan sebagai perangkat keras ataupun lunak yang dapat diakses melaui jaringan internet dan digunakan untuk membangun sebuah solusi bagi permintaan atas penyediaan informasi yang diminta oleh penggunanya. Dengan kata lain, cloud computing merupakan teknologi informasi layanan yang dapat digunakan atau diakses melalui internet untuk memberikan kebutuhan informasi bagi para penggunanya. Penggunaan istilah cloud dalam komputasi awan ini mewakili perumpamaan bagi internet yang dianggap sebagai “awan besar” (dalam skema network, internet dilambangkan sebagai awan) yang berisi sekumpulan besar komputer yang saling terhubung. Dengan demikian, cloud computing atau komputasi awan dapat pula diartikan sebagai komputerisasi berbasis sekumpulan komputer yang saling terhubung.


Gambar 1.1. Topologi Cloud Computing

Konsep Cloud Computing ini mulai diperkenalkan pada zaman Server Mainframe sekitar tahun 1950-an. Pada saat itu Server Mainframe diperkenalkan sebagai semua mesin yang memiliki perangkat keras yang bisa memenuhi sebuah ruangan (karena teknologi saat itu masih menggunakan transistor sebesar jempol tangan). Faktor biaya dan pemeliharaan Server Mainframe menyebabkan organisasi tersebut mengaplikasikan konsep “sharing resource“, dimana pengguna bisa menggunakan server Mainframe ini secara bersamaan dengan cara, berbagi daya komputasi dan data. Pengguna bisa mengakses server Mainframe ini dari terminal mereka masing-masing.

Virtualisasi dan Cloud Computing
Cloud computing bisa dianggap sebagai perluasan dari virtualisasi. Virtualisasi sendiri dapat diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk atau versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan. Dengan adanya virtualisasi ini, perusahaan bisa menempatkan aplikasi atau sistem yang digunakan di internet, tidak mengelolanya secara internal, misalnya penggunaan layanan Google Docs dan Google Spreadsheet yang memungkinkan perusahaan untuk meniadakan kebutuhan perusahaan akan suatu aplikasi office untuk mengolah kata dan juga aplikasi spreadsheet di internal perusahaan. Virtualisasi tidak akan lepas dari cloud computing. Salah satu karakteristik cloud computing yang merupakan turunan dari virtualisasi ini adalah elastisitas dan fleksibilitas. Pengguna bisa menggunakan cloud computing dalam jangka waktu yang pendek sekalipun dan bisa dengan mudah menambah atau mengurangi resource computing mereka. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan trial atau development sebuah aplikasi yang hanya membutuhkan computing resource dalam 2-3 minggu lamanya. Hal ini akan sulit jika pengguna masih menggunakan server fisik karena justifikasinya akan kurang bisa diukur bagi managemen organisasi tersebut.
Meskipun saling berhubungan, beberapa pendapat lain mengatakan bahwa pengertian antara virtualisasi dan cloud computing harus dipisahkan karena pada dasarnya virtualisasi dan cloud computing  merupakan dua hal yang berbeda. Virtualisasi dibedakan dari cloud computing karena virtualisasi adalah perangkat lunak yang memanipulasi perangkat keras, (”software that manipulates hardware”), sedangkan pengertian cloud computing lebih ditujukan pada jasa atau service yang dihasilkan dari proses manipulasi tersebut. Kerancuan dalam pendefinisian dua hal ini muncul karena virtualisasi dan cloud computing bekerja bersama untuk menyediakan berbagai jenis jasa (service).

Database Terintegrasi dalam Cloud
Saat ini, dalam membangun suatu aplikasi, mutlak diperlukan adanya database. Hal ini juga berlaku untuk aplikasi yang di deploy di environment cloud computing. Terdapat beberapa database yang dapat digunakan dalam cloud computing, contohnya adalah database berbasis web, seperti Socrates, Cebase, dan Dabble DB. Berbeda dengan database yang di deploy di Data Center on-premise, database di cloud computing dapat dilihat sebagai “Database as a Service”. Maksudnya, di database di awan ini, layanan berupa Relational Database, Reporting dan Data Sync tersedia lengkap dengan kemampuan scalability yang elastis, provisioning dan deployment yang mudah, high availability dan fault tolerance yang otomatis, hingga tidak perlu dilakukannya administrasi fisik database. Microsoft SQL Azure adalah database yang tersedia di data center cloud computing milik Microsoft yang dapat kita pergunakan. SQL Azure adalah satu-satunya layanan “Database as a Service” yang ada di pasaran saat ini. SQL Azure merupakan bagian dari cloud computing milik Microsoft yang disebut Windows Azure Platform.
SQL Azure adalah layanan “Database as a Service” yang sebenarnya, yang pertama kali ada di pasaran, dan hingga saat ini merupakan satu-satunya layanan yang tersedia di pasaran. SQL Azure menawarkan tiga kemampuan berikut sehingga disebut sebagai layanan “Database as a Service” yang sebenarnya, yakni managed service, scale on demand, dan innovate faster. Di SQL Azure, database yang kita bangun akan di deploy di server di data center cloud computing Azure milik Microsoft. Provisioning dan deployment dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui suatu portal di web, maupun dari tools yang familiar seperti halnya SQL Server Management Studio.
Database yang kita deploy akan mendapat dukungan high availability dan fault tolerance secara otomatis tanpa perlu kita sendiri yang mengerjakannya. Dengan kata lain, kita tidak perlu lagi me-manage server fisik ataupun virtual machine untuk database kita, karena semuanya di urus oleh SQL Azure. Sebagai layanan Cloud Computing, SQL Azure menawarkan Database seperti halnya utility, dimana kita hanya akan membayar sesuai dengan pemakaian kita, dan tentu saja mendukung calability berupa naik turun-nya load database secara elastis. SLA yang ditawarkan adalah “business ready” yang artinya dapat digunakan untuk scenario-skenario aplikasi bisnis pada umumnya. Selain itu, datacenter Azure terdapat di tiga benua, yang memungkinkan international presence untuk aplikasi yang kita bangun. Pada dasarnya, SQL Azure sebenarnya adalah relational database seperti Microsoft SQL Server yang sudah kita kenal. Jadi, Developer maupun Database Administrator dapat menggunakan skill yng sudah mereka miliki di SQL Server, untuk dapat dipakai di SQL Azure. Jadi, singkatnya, di SQL Azure, kita tinggal membuat database dan deploy. Tidak lagi diusingkan masalah scalability, high availability, fault tolerance, administrasi server secara fisik dan sebagainya.
Komputasi Terdistribusi dalam Cloud
            Komputasi terdistribusi yang di maksud di sini adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam cloud computing. Komputasi terdistribusi adalah konsep menggunakan sistem terdistribusi terdiri dari banyak node diatur sendiri untuk memecahkan masalah yang sangat besar atau yang biasanya sulit untuk diselesaikan dengan satu komputer. Jadi, masalah yang besar akan di proses ke banyak komputer kemudian proses tersebut dipecahkan sehingga mendapatkan solusi-solusi yang lebih kecil apabila sudah didapatkan maka disatukan kembali dalam satu solusi yang besar dan terintegrasi. Komputasi terdistribusi adalah konsep menggunakan sistem terdistribusi terdiri dari banyak node diatur sendiri untuk memecahkan masalah yang sangat besar atau yang biasanya sulit untuk diselesaikan dengan satu komputer.

Map Reduce dan NoSQL
Map Reduce danNoSQL (Not Only SQL) adalah sebuah pemogramaan framework guna untuk membantu user mengembangankan sebuah data yang ukuran besar dapat terdistribusi satu sama lain. Map-Reduce adalah salah satu konsep teknis yang sangat penting di dalam teknologi cloud terutama karena dapat diterapkannya dalam lingkungan distributed computing. Dengan demikian akan menjamin skalabilitas aplikasi kita.
Salah satu contoh penerapan nyata map-reduce ini dalam suatu produk adalah yang dilakukan Google. Dengan inspirasi dari functional programming map dan reduce Google bisa menghasilkan filesystem distributed yang sangat scalable, Google Big Table. Dan juga terinspirasi dari Google, pada ranah open source terlihat percepatan pengembangan framework lainnya yang juga bersifat terdistribusi dan menggunakan konsep yang sama, project open source tersebut bernama Apache Hadoop.
NoSQL adalah istilah untuk menyatakan berbagai hal yang didalamnya termasuk database sederhana yang berisikan key dan value seperti Memcache, ataupun yang lebih canggih yaitu non-database relational seperti MongoDBCassandraCouchDB, dan yang lainnya. Wikipedia menyatakan NoSQL adalah sistem menejemen database yang berbeda dari sistem menejemen database relasional yang klasik dalam beberapa hal. NoSQL mungkin tidak membutuhkan skema table dan umumnya menghindari operasi join dan berkembang secara horisontal. Akademisi menyebut database seperti ini sebagai structured storage, istilah yang didalamnya mencakup sistem menejemen database relasional. Selain itu NoSQL merupakan suatu bahasan yang jauh dari arti kata yang dibaca. Tidak berarti tanpa sql query. Melainkan bagaimana suatu sql query digunakan seminimal mungkin dalam suatu program database. Dengan memanfaatkan teknologi NoSQL ini, diharapkan mampu mengurangi beban server. Selain itu, hal ini juga memudahkan programmer dalam membuat suatu program dan proses pengembangannya. Penjelasan lebih mengenai NoSQL database akan dijelaskan pada sub bab dibawah ini.
Database NoSQL, juga disebut Not Only SQL, adalah sebuah pendekatan untuk pengelolaan data dan desain database yang berguna untuk set yang sangat besar data terdistribusi. NoSQL, yang mencakup berbagai teknologi dan arsitektur, berusaha untuk memecahkan masalah skala bilitas dan kinerja data yang besar yang database relasional tidak dirancang untuk menangani.NoSQL ini sangat berguna ketika perusahaan perlu untuk mengakses dan menganalisis sejumlah besar data terstruktur atau data yang disimpan dari jarak jauh pada beberapa virtual server di awan. Berlawanan dengan kesalahpahaman yang disebabkan oleh namanya, NoSQL tidak melarangbahasa query terstruktur (SQL) Meskipun benar bahwa beberapa sistem NoSQL sepenuhnya non-relasional, yang lain hanya menghindari fungsi relasional dipilih seperti skema tabel tetap dan bergabung dengan operasi. Sebagai contoh, daripada menggunakan tabel, database NoSQL mungkin mengatur data menjadi objek, kunci / nilai berpasangan atau tupel.

Keamanan Data dan Aspek Hukum Cloud Computing
Mayoritas diskusi mengenai persyaratan untuk spesifikasi proyek-proyek cloud computing mengacu pada aspek keamanan data dan aspek hukum. Aspek keamanan data secara khusus memerlukan tanggung jawab dan spesifikasi yang jelas serta didefinisikan terperinci untuk pengguna layanan cloud computing maupun penyedia layanan cloud computing. Secara umum, tingkat pengaturan dan tanggung jawab bervariasi tergantung pada model layanan cloud computing yang disediakan. Sebagai contoh, pada model layanan Infrastructure as a Services (IaaS), tanggung jawab pengguna layanan cloud computing biasanya mencakup konfigurasi platform keamanan dan perawatan, koleksi catatan log dan monitoring keamanan. Model layanan seperti Software as a Services (SaaS) dan Platform as a Services (PaaS) memasukkan aktifitas diatas pada sisi penyedia layanan.
Beberapa persyaratan keamanan data internal dan eksternal harus dipertimbangkan berdasarkan klasifikasi penempatan, pengiriman atau pemrosesan informasi. Beberapa standar seperti ISO 27001 biasanya menuntut perubahan teknis dan organisasi, dimana persyaratan khusus seperti Payment Card Industry Data Security Standards (PCI DSS) untuk data kartu kredit menjelaskan persyaratan-persyaratan yang sangat mendetil, sehingga membutuhkan usaha yang cukup besar dari sisi waktu dan biaya konsumsi.
Perbedaan hukum Nasional dan Internasional untuk proteksi data memberi perbedaan pada persyaratan-persyaratan penting, sehingga menimbulkan banyak kebingungan pada regulasi penerapan cloud computing, terutama pada organisasi Internasional. Beberapa pertanyaan seperti penempatan basis host untuk cloud computing, siapa yang diberikan akses untuk mengakses data tertentu dan bagaimana tindak lanjut terhadap insiden keamanan, merupakan beberapa agenda utama diskusi terkait regulasi untuk implementasi cloud computing. Beberapa solusi dapat ditemukan pada definisi yang sangat lengkap mengenai pengaturan dan tanggung jawab, hak akses pengguna, lokasi dari penyedia layanan cloud computing, kontrak dan Service Level Agreement (SLA).

Komputasi Grid (Grid Computing)
Terdapat beberapa definisi untuk menjelaskan apa itu komputasi grid sebenarnya.  Wikipedia mengartikan komputasi grid sebagai penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar (http://id.wikipedia.org). Sementara itu, definisi lain yang dikutip dari Foster dan Kesselman menyatakan bahwa komputasi grid adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia (The Grid 2: Blue Print for a New Computing Infrastructure yang ditulis oleh Ian Foster dan Carl Kesselman). 
Pada dasarnya, grid computing merupakan sistem komputer dengan sumber daya yang dikelola dan dikendalikan secara lokal. Dimana sumber daya ini berbeda dalam hal kebijakan dan mekanisme yaitu mencakup sumber daya komputasi yang dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem storage berbeda pada node berbeda. Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid. Grid computing memiliki sifat alami dinamis artinya sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
Grid computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem komputasi grid yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardwaredan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya komputasi grid. Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung (memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).
Secara singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur gridcomputing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau computer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui. Dalam menyelesaikan masalah system monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi, grid computing bertujuan menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai sumberdaya dan kontrol yang fleksibel. Sumberdaya TI yang dikelola dalam grid mencakup sumber daya infrastruktur dan sumber daya aplikasi.

  • Sumberdaya Infrastruktur
Mencakup hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi dan system operasi.

  • Sumberdaya Aplikasi
Perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas. Sebagai contoh, software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.

  • Sumberdaya Informasi
Saat ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bisa berbentuk terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti dalam database, sistem file local.

Sebagai sebuah sistem, grid computing memiliki dua prinsip kerja utama yang membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier. Prinsip tersebut adalah virtualisasi dan provisioning.

  • Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
  • Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa system menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.

Grid computing ini memiliki beberapa jenis komponen yang menyusunnya. Komponen tersebut adalah GRAM, RFT/GridFP, MDS, dan GSI.

  • Gram (Grid Resources Allocation & Management)
Komponen ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam sebuah sistem komputasi grid. Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses yang terjadi dalam sistem tersebut. Juga dapat berkoordinasi dengan sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada sebelumnya. Dengan mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.
  • RFT/GridFTP (Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol)
Komponen ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar dari semua simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara efisien. Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program, tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses juga tidak selalu ada pada komputer yang mengeksekusi.
  • MDS (Monitoring and Discovery Service)
Komponen ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan agar dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi beserta karakteristiknya.
  • GSI (Grid Security Infrastructure)
Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan autorisasi.



SUMBER:

Santoso, Berkah I. Cloud Computing dan Strategi TI Modern. 2012. E-Book diakses dari www.cloudindonesia.org oada 16 Juni 2015
URL:   https://www.excellent.co.id/product-services/vmware/keuntungan-teknologi-virtualisasi-cloud-computing/, diakses 16 Juni 2015
Cloud Computing (Komputasi Awan)
Cloud Computing
URL:   http://www.ilmukomputer.com, diakses 16 Juni 2015


Selasa, 31 Maret 2015

Implementasi Komputasi Modern di bidang Computational Physics

Latar belakang

Komputasi bermula karena tidak ada alat hitung yang dapat menghitung dalam jumlah besar pada zaman dahulu kala, namun seiring perkembangan zaman fungsi dari sebuah komputasi bertambah bukan hanya untuk menghitung namun juga untuk memperagakan simulasi, pemrosesan data yang banyak, membantu manusia dalam membuat keputusan dan lainnya.

Penjelasan Komputasi Modern

Karakteristik komputasi modern ada 3 macam, yaitu :

Komputer-komputer penyedia sumber daya bersifat heterogenous karena terdiri dari berbagai jenis perangkat keras, sistem operasi, serta aplikasi yang terpasang.
Komputer-komputer terhubung ke jaringan yang luas dengan kapasitas bandwidth yang beragam.
Komputer maupun jaringan tidak terdedikasi, bisa hidup atau mati sewaktu-waktu tanpa jadwal yang jelas.
Selanjutnya Menjelaskan Macam-macam Komputasi Modern. Komputasi modern terbagi tiga macam, yaitu komputasi mobile (bergerak), komputasi grid dan komputasi cloud. Penjelasan lebih lanjut dari jenis-jenis komputasi modern sebagai berikut:

Mobile Computing

Mobile Computing atau komputasi bergerak memiliki beberapa penjelasan, salah satunya komputasi bergerak merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa kabel dan mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel. Contoh dari perangkat komputasi bergerak seperti GPS, juga tipe dari komputasi bergerak seperti smartphone dan lain sebagainya.

Grid Computing

Komputasi Grid menggunakan komputer yang terpisah oleh geografis, didistribusikan dan terhubung oleh jaringan untuk menyelesaikan masalah komputasi skala besar. Ada beberapa daftar yang dapat digunakan untuk mengenali sistem komputasi grid, yaitu:

a.Sistem untuk koordinat sumber daya komputasi tidak dibawah kendali pusat;

b.Sistem menggunakan standart dan protocol yang terbuka;

c.Sistem mencoba mencapai kualitas pelayanan yang tinggi. yang lebih baik diatas kualitas komponen individu pelayan komputasi grid.

Cloud Computing

Komputasi Cloud merupakan gaya komputasi yang terukut dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet. Komputasi Cloud menggambarkan pelengkap baru, konsumsi dan layanan IT berbasis model dalam internet, dan biasanya melibatkan ketentuan dari keterukuran dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet.

Implementasi Komputasi Modern pada Bidang Fisika

Implementasi komputasi modern di bidang fisika ada Computational Physics yang mempelajari suatu gabungan antara Fisika, Komputer Sains dan Matematika Terapan untuk memberikan solusi pada “Kejadian dan masalah yang kompleks pada dunia nyata” baik dengan menggunakan simulasi juga penggunaan algoritma yang tepat. Pemahaman fisika pada teori, eksperimen, dan komputasi haruslah sebanding, agar dihasilkan solusi numerik dan visualisasi / pemodelan yang tepat untuk memahami masalah Fisika.


Untuk melakukan pekerjaan seperti evaluasi integral, penyelesaian persamaan differensial, penyelesaian persamaan simultan, mem-plot suatu fungsi/data, membuat pengembangan suatu seri fungsi, menemukan akar persamaan dan bekerja dengan bilangan kompleks yang menjadi tujuan penerapan fisika komputasi. Banyak perangkat lunak ataupun bahasa yang digunakan, baik MatLab, Visual Basic, Fortran, Open Source Physics (OSP), Labview, Mathematica, dan lain sebagainya digunakan untuk pemahaman dan pencarian solusi numerik dari masalah-masalah pada Fisika komputasi.

Sumber: https://coretanfauzi.wordpress.com/2015/03/16/teori-komputasi-modern-dan-implementasi-di-bidang-fisika/

Senin, 16 Juni 2014

Game Piano Tiles Pengasah Kemampuan


Game bernamakan "Piano Tiles" merupakan game yg di pelopori oleh Umoni Studio ini lumayan populer di kalangan pengguna android dan IOS.

Game ini bertujuan untuk mengasah kemampuan kita dalam melihat tiles berwarna hitam. Jadi peraturan dari game ini adalah kita tidak boleh menyentuh atau men-Tap tiles berwarna putih. Setiap kita menyentuh tiles berwarna hitam maka akan keluar satu nada seperti kita sedang bermain piano.

Ada beberapa mode yg di suguhkan dalam game ini, ada Classic Mode, Arcade Mode, Zen Mode dan Rush Mode.

CLASSIC MODE
Kita akan diberikan sejumlah tiles untuk kita sentuh secepat yg kita bisa. Jadi semakin cepat kita menyentuh tiles yg disediakan maka kita akan mendapat best score tercepat.

ARCADE MODE
Tiles yang ada di screen secara otomatis bergerak ke atas. Tugas anda adalah sentuh tiles hitam sebanyak mungkin. Game berakhir ketika anda tidak berhasil menyentuh tiles hitam atau anda menyentuh tiles putih

ZEN MODE 
Di mode ini kita harus menyentuh tiles hitam sebanyak mungkin sebelum waktu yg disediakan habis

RUSH MODE
Sama seperti Arcade Mode. Semakin banyak kita menyentuh tiles hitam maka kecepatan dari tiles akan meningkat. Bedanya adalah didalam Zen Mode ini skor kita di hitung dr berapa banyak kita menyentuh tiles hitam setiap detiknya.


KESIMPULAN
Jadi game Piano Tiles ini patut di coba bagi anda yg merasa dapat melihat sesuatu dengan sangat cepat. Game ini pun mengasah fokus kita untuk tetap dapat menyentuh setiap tilesnya walaupun kecepatannya semakin meningkat.

Minggu, 27 April 2014

APA ITU SHADING, AMBIENT, DIFFUSE, SPECULAR DAN GAME

SHADING

       Shading merupakan metode atau teknik dalam rendering (pembentukan gambar yang mengandung model geometris untuk menghasilkan gambar yang lebih realistis). Pemberian bayangan (shading) merupakan proses penentuan warna dari semua pixel yang menutupi permukaan menggunakan model illuminasi (pencahayaan).
       Salah satu cara untuk menampilkan objek 3 dimensi agar terlihat nyata adalah dengan menggunakan shading. Shading adalah cara menampilkan objek 3 dimensi dengan mewarnai permukaan objek tersebut dengan memperhitungkan efek-efek cahaya. Efek-efek cahaya yang dimaksud adalah ambient, diffuse, dan specular. Metode shading yang digunakan adalah Flat Shading, Gouraud Shading, dan Phong Shading. Untuk Flat Shading, perhitungan warna dilakukan satu kali karena dalam 1 face tidak terjadi gradasi warna, untuk Gouraud Shading, pewarnaan vertex dilakukan pada tiap vertex sehingga tampak gradasi warnanya. Dan untuk Phong Shading, pewarnaan dilakukan pada tiap garis hasil scanline pada face sehingga gradasi tampak lebih halus.

AMBIENT

       Ambient adalah efek pencahayaan yang telah membaur dengan lingkungan sehingga arah cahaya tidak dapat diketahui, seakan-akan cahaya datang dari segala arah. Efek ini akan mempengaruhi terang atau tidaknya suatu lingkungan yang terlihat oleh mata. Semakin banyak lampu maka ruangan semakin terang, sebaliknya jika lampu sedikit maka ruangan remang-remang.

Intensitas ambient pada suatu obyek dapat dicari dengan persamaan :

I = Ia * Ka

dimana,

I= Intensitas yang dihasilkan

Ia = Intensitas ambient

Ka = Koefisien ambient

DIFFUSE

       Jenis pencahayaan yang kedua ialah diffuse. Diffuse adalah pencahayaan yang tergantung dari besarnya sudut yang dibentuk antara sinar dari lampu ke titik tabrak pada obyek dengan normal obyek. Sehingga posisi lampu sangat mempengaruhi efek diffuse ini. Intensitas diffuse dapat dicari dengan hukum

Lambertian sebagai berikut:

I = Ip * Kd (cosθ )

Dari persamaan intensitas diffuse tersebut cos θ dapat dihitung dengan melakukan dot product antara sinar dari lampu ke titik tabrak obyek dengan normal obyek itu, masing-masing merupakan unit vektor. Sehingga didapat persamaan baru

I = Ip * Kd * ( L • N )

dimana,

I= Intensitas yang dihasilkan

Ip = Intensitas diffuse dari sumber cahaya ‘x’

Kd = Koofisien diffuse

N = Vektor normal dari obyek

L = Vektor dari titik tabrak ke sumber cahaya

θ = Sudut antara N dan L



SPECULAR

       Specular adalah efek pencahayaan dimana bayangan sumber cahaya terlihat pada permukaan obyek. Efek specular terlihat pada obyek yang mengkilap. Semakin mengkilap permukaan suatu obyek maka makin jelas bayangan sumber cahaya yang terlihat pada permukaan obyek tersebut. Untuk mencari intensitas specular dapat digunakan persamaan sebagai berikut :

I = Ip * Ks (cos θ ) n

Dari persamaan intensitas specular tersebut cos θ menggunakan dot product antara arah pantulan dengan negasi dari arah sinar.

I = Ip * Ks * ( R • V ) n

dapat dihitung dengan dimana,

I= Intensitas yang dihasilkan

Is = Intensitas specular dari sumber cahaya ‘x’

Ks = Koofisien specular

n = Variabel yang menentukan luas area yang berkilau jika terkena cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya (bila n semakin besar maka cahaya semakin terfokus atau area yang berkilau menjadi lebih kecil)

R = Arah pantulan, berupa unit vektor

V = Negasi dari arah sinar

Sedangkan vektor R diperoleh dari − S + 2 * ( S • N ) * N

dimana,

S = Vektor dari titik tabrak ke sumber cahaya

N = Vektor normal dari obyek

GAME ONLINE DAN GAME OFFLINE

       Perbedaan yang paling utama pada game online dan offline adalah pada koneksi intrenet, kalau game online tentu membutuhkan koneksi internet untuk memainkan game tersebut, sedangkan game offline tidak menggunakan koneksi internet kita hanya cukup mempunayai gamenya saja sudah bisa memainkan game tersebut.
       Bedanya lagi kalau game online kita bisa bertemu user lain dari seluruh dunia yang memainkan game yang sama dengan kita, misalnya Dota kita bisa main game Dota dengan melawan user dari belahan dunia lain. Kalau game Offline kita cukup memainkannya sendiri pada pc itu namun game offline cenderung memiliki efek grafik yang luar biasa dan sering dimainkan berulang ulang, contohnya kita bermain game Pro Evolution Soccer.


SOFTWARE UNTUK MEMBUAT GAME

       Sebenarnya banyak sekali software untuk membuat game, baik game yang biasa biasa aja sampai game yang wahhh. Saya sendiri pernah mambuat game sederhana menggunakan Strawberry Prolog, saya membuat permainan catur jawa dengan software tersebut. Strawberry [rolog ini adalah software untuk membuat game yang tidak membutuhkan grafik yang bagus. Software lainnya adalah Blender, Unity, 3D Game Studio, Jump Craft dan masih banyak lagi lainnya



Sumber: http://ribunni.wordpress.com/2013/05/10/pengantar-teknologi-game-tugas-2/
             http://2db01cacing.blogspot.com/2010/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
             http://dendy-prasetio.blogspot.com/2014/04/apa-itu-shading-diffuse-ambient.html

Minggu, 06 April 2014

Tentang Games

Pada tugas pengantar teknologi game ini saya akan menjelaskan tentang game dari beberapa aspek yang telah di tentukan. Berikut ini adalah definisi dari game menurut beberapa ahli :

# JOHN C BECK & MITCHELL WADE
Game adalah penarik perhatian yang telah terbukti
Game adalah lingkungan pelatihan yang baik bagi dunia nyata dalam organisasi yang menuntut pemecahan masalah secara kolaborasi

# IVAN C. SIBERO
Game merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan dan dinikmati para pengguna media elektronik saat ini. 

# FAUZI A
Game merupakan suatu bentuk hiburan yang seringkali dijadikan sebagai penyegar pikiran dari rasa penat yang disebabkan  oleh aktivitas dan rutinitas kita

# SAMUEL HENRY
Game merupakan bagian tak terpisahkan dari keseharian anak, sedangkan sebagian orang tua menuding game sebagai penyebab  nilai anak turun, anak tak mampu bersosialisasi, dan tindakan kekerasan yang dilakukan anak

# ANDIK SUSILO
Game adalah salah satu candu yang susah  dihilangkan, bahkan ada yang mengatakan bahwa candu game online setara dengan narkoba

# JOHN NAISBITT
Game merupakan sistem partisipatoris dinamis karena game memiliki tingkat penceritaan yang tidak dimiliki film

# ALBERT EINSTEIN
Game adalah bentuk investigasi paling tinggi

# WIJAYA ARIYANA & DENI ARIFIANTO
Game merupakan salah satu kebutuhan yang menjadi masalah besar bagi pengguna komputer, karena untuk dapat memainkan game dengan nyaman, semua komponen komputernya harus memiliki kualitas yang baik, terutama VGA card-nya 

Itulah definisi game menurut beberapa ahli, selain itu sebuah game juga memiliki beberapa klasifikasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Berdasarkan jenis PLATFORM atau alat yang digunakan meliputi :
-          Arcade games yaitu yang sering disebut ding-dong di Indonesia.
-          PC Games , yaitu video game yang dimainkan menggunakan Personal Computers.
-          Console games, yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii.
-          Handheld games, yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP.
-          Mobile games, yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA.

2.      Berdasarkan  GENRE permainannya meliputi :
-          Aksi – Shooting
-          Fighting ( pertarungan )
-          Aksi – Petualangan
-          Petualangan
-          Simulasi, Konstruksi dan manajemen
-          Role Playing
-          Strategi
-          Puzzle
-          Simulasi kendaraan
-          Olahraga

Berikut ini adalah beberapa software yang digunakan dalam membuat game :

1.       Cry Engine adalah salah satu Game Engine yang dikeluarkan oleh German, Crytek. Game engine ini juga sempat menghebohkan dunia game pada tahun 2004. Beberapa contoh game yang dibuat dengan menggunakan software ini adalah Crysis, Crysis War Head, Crysis 2, FarCry, Alion : Tower of Eternity, dan masih banyak lagi.
Keunggulan dari Cry Engine ini sendiri adalah tidak perlu menggunakan spek yang dewa untuk menjalankan game-game yang dibuat dengan software ini, dan pencahayaannya juga sangat bagus.
2.       Anvil Engine ubisoft menjanjikan kita sebuah game dengan pencahayaan bervolume, lebih banyak interaksi interaktif dengan lingkungan, sistem musim dan cuaca, dan AI yang cerdas dalam Anvil Engine 2.0
3.       Unreal Engine Sejak 1998, GE keluaran Epic Games pertama digunakan untuk game Unreal, dan dilanjutkan oleh game bernuansa Stealth Deus Ex (2000). Generasi pertama Game Engine ini menunjukkan dunia yang gelap dan kelam. Contoh Game yang dibuat dengan software ini adalah Homefront, GRAW, Batman Arkham City dll.
4.       IW Engine Semua pasti tau game Call Of Duty khan ? Yap .. game ini juga dibuat dengan software yang bernama IW Engine atau yang biasa disebut Infinity Wizard Engine, Walaupun Call Of Duty yang pertama dibuat dengan ID Tech Engine, developer membuat sebuah GE tanpa nama resmi ini, yang diadaptasi dari ID Tech 3. Kelebihan utama GE ini adalah animasi dan pencahayaan yang fenomenal, juga dengan AI kompleks yang cerdas, Depth of Field, dan “dynamic bullet penetration”.
5.       Frosbite Engine Bisa dibilang Game Engine ini adalah saingan IW Engine, karena Grafik yang ditampilkan dalam Engine ini sangatlah dahsyat. Contoh game yang dibuat dengan engine ini sendiri seperti Battlefield 3, Need For Speed The Run, Dll. Namun game engine ini tidak mendukung dengan DX 9, dan juga Windows XP. Tetapi dapat dimaklumi, karena engine ini menggunakan DX 11 secara maksimal, sayapun dibuat kagum akan grafik dahsyat yang ditampilkan dari awal Battlefield 3 dimulai.
6.       Avalance Engine
7.       ID Tech Engine Engine ini adalah kakek dari segala game bergenre FPS. Sebenarnya, GE ini dibuat untuk game HoverTank 3d.
8.       Creation Engine Creation Engine memang dibuat khusus untuk Skyrim, karena keunggulan utamanya, yaitu, Random Dungeon membuat kita tidak bosan menjelajahi semua Dungeon di Skyrim, mencari-cari senjata dewa maupun menyelesaikan quest, Radiant AI, yang membuat semua NPC memiliki sifat unik, Dynamic Lightning, Draw Distance Render yang jauuuuh, membuat kita bisa menikmati luasnya Skyrim, dan kemampuan untuk membuat Flora yang detail. grafik yang dihasilkan juga istimewa.
9.       RAGE Engine Keunggulan dari GE ini adalah kemungkinan memuat game open-world tanpa loading (seperti GTA IV, yang memungkinkan kita memasuki kios-kios burger tanpa loading) yang sangat luas, AI yang kompleks, Draw Distance Render yang cukup jauh, juga sirkulasi Cuaca yang realistis.
Dengan bantuan Euphoria, pergerakan AI yang tidak “robot” dan animasi-animasi realistis lainnya juga
10.   HPL Engine Dan yang terakhir yaitu HPL Engine, nama game engine ini adalah inisial dari orang tersebut. Dari penjelasan singkat barusan, bisa ditebak bahwa game-game hasil dari GE ini adalah game horror. Fitur utama Game Engine ini adalah interaksi objek yang sangat detail dengan penggunaan mouse dan keyboard.
Menurut saya bisnis game onli di Indonesia perkembangannya sangat pesat sekali dikarenakan menurut informasi yang saya peroleh dari CHIP.co.id Industri game di Indonesia menghasilkan pendapatan US$190 juta sepanjang tahun 2013 dengan tingkat pertumbuhan 35% dibanding tahun sebelumnya. Ada labih dari 25 juta pemain game online di Indonesia, menunjukkan tren gaming yang sangat menjamur.


Sumber: http://ikapuchhino.blogspot.com/2014/03/tentang-games.html